RENCANA INDAH BAGI HIDUP ANDA
Saya tercengang dengan banyaknya hal yang ditawarkan kepada kita untuk
mendapatkan rahasia kehidupan yang sukses. Banyak tulisan dalam majalah
mengatakan kepada kita bagaimana menghadapi masalah yang beragam; TV komersil –
program yang serupa – menghujani kita dengan cara supayan berhasil dalam hidup
atau setidaknya bagaimana terlihat berhasil walaupun sebenarnya tidak, klub
kebugaran menawarkan sauna kolam ombak untuk menenangkan kita sehingga kita
bisa menghadapi hidup dengan ketenangan jiwa, sementara berjenis-jenis obat
tersedia untuk membuat kita gembira.
Semua ini merupakan bukti bahwa dunia sedang mencari rahasia untuk
menikmati hidup. Bermilyar-milyar dolar digunakan untuk pencarian ini.
Pencarian yang sama juga dilakukan dalam kitab ini. Percobaan terbesar yang
pernah dilakukan dalam sejarah umat manusia untuk menguji berbagai pendekatan
untuk sukses, kenikmatan atau kepuasan dalam hidup ditulis dalam kitab yang
berusia 3000 tahun ini.
Sekarang kita sampai ke pasal 3, yang menggambarkan lawan kata pengalaman
kita. Kita sekilas membaca, “Ada waktu untuk menangis dan tertawa " (Ayat
4). Melalui pasal ini pesan yang ditekankan adalah setiap hal ada waktunya dan
itu berlaku untuk semua pengalaman hidup. Apakah anda pernah tertawa pada saat
yang tidak tepat ? Saya pernah. Saya waktu itu ada dipemakaman, dan pemimpin
meminta semua yang hadir untuk berdiri. Salah seorang teman saya berbisik,
"Apalagi selain itu?" Saya tertawa – dan jelas bukan saat yang tepat
untuk itu. Ron Ritchie mendapat sebutan di Dallas Theological Seminary ketika
pada hari kelulusan yang merupakan peristiwa terhikmat dalam dunia pendidikan,
dia berjalan diantara kursi, berpakaian jubah kelulusan, sambil memegang
cangkir kopi ditangannya. Dia dikenal dalam sejarah Dallas Seminary sebagai seorang
yang tidak mengetahui waktu yang tepat dalam melakukan sesuatu.
Setiap hal ada waktunya, baik pengalaman yang menyenangkan maupun yang
tidak. Itulah yang dikatakan oleh Pengkhotbah pasal 3. Ini bukan hanya gambaran
yang ada dalam hidup, inilah gambaran yang diberikan Tuhan. Sebagian besar dari
kita mengetahui 4 Hukum Rohani dari Bill Bright yang pertama adalah, “Tuhan
mengasihi anda dan memiliki rencana yang indah untuk hidup anda.” Bicara dengan
seseorang mengenai hubungannya dengan Tuhan maka disinilah waktu yang tepat
untuk memulainya. Rencana yang sudah diberikan disini. Demikian juga dengan
Penyelidik dalam kitab ini mengatakan bahwa Tuhan ingin membawa sukacita
kedalam pengalaman manusia. Banyak orang berpikir kalau kitab Pengkhotbah
merupakan kitab yang murung dan pesimis karena dengan keterbatasan penulis –
yaitu hanya hal yang ada “dibawah matahari” saja atau yang terlihat saja dalam
hidup – penemuannya murung dan pesimis. Tapi itu bukan pesan dari kitab ini.
Tuhan ingin kita memiliki sukacita dan adalah rencanaNya untuk memberikan semua
itu.
Jika anda melihat dengan cermat maka anda akan mengetahui kalau 8 ayat
pembuka berbicara diseputar 3 bagian besar yang berhubungan dengan manusia :
tubuh, jiwa, dan roh. Empat ayat pertama berkaitan dengan tubuh:
Untuk segala sesuatu ada
masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya.
Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam;
ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan;
ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun;
{Pengk 3:1-3 RSV}
Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam;
ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan;
ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun;
{Pengk 3:1-3 RSV}
Perhatikan semua hal diatas sesuai dengan yang ada dalam dunia fisik. Tidak
ada seorangpun yang minta dilahirkan; itu sesuatu yang berada diluar kekuatan
kita. Tidak ada yang minta mati; itu dilakukan pada kita oleh Tuhan. Inilah
cara kita seharusnya memandang hal ini sebagai daftar yang Tuhan ingin kita
lakukan. Dimulai dengan pasangan kelahiran dan kematian sebagai batas hidup
“dibawah matahari”
Pasangan berikut berurusan dengan penyediaan makanan: “Ada waktu untuk
menanam dan menuai.” Setiap hal harus dilakukan pada waktunya. Jika anda tidak
melakukannya pada waktu yang tepat anda akan mengalami masalah. Cobalah menanam
dimusim dingin saat salju menutupi tanah, maka tanaman tidak akan tumbuh.
Setengah dari kesulitan yang dialami dalam dunia ini adalah kita terus menerus
berusaha mengatur waktu menurut kemauan kita. Tapi Tuhan sudah merencanakan
waktunya. Setiap hal sudah ada waktunya.
“Ada waktu untuk membunuh dan menyembuhkan” Itu mungkin terdengar aneh
untuk kita, tapi proses kematian berjalan bersamaan dengan proses kehidupan.
Dokter mengatakan kepada kita bahwa setiap 7 tahun semua cel dalam tubuh kita
akan mati. Tapi tubuh kita tidak mati. Keadaan anda sekarang sama seperti 7 tahun
yang lalu. Tubuh manusia merupakan mujizat dalam sejarah manusia. Seperti yang
dikatakan pemazamur, “ kita diciptakan dengan dasyat dan ajaib” Bagaimana kita
bisa mengerti kenyataan pergantian sel dari memori lalu dan sekarang namun
memori lama masih ada dan tetap sama? Ada waktu untuk membunuh dan
menyembuhkan” Tuhan yang mengaturnya.
“Ada waktu untuk merombak dan membangun.” Masa muda adalah waktu untuk
membangun. Otot bertumbuh, kemampuan meningkat, koordinasi tubuh menjadi lebih
baik. Kemudian jika anda diijinkan hidup maka anda akan mencapai 65 tahun
seperti saya, merupakan waktu dimana semuanya menurun -- "waktu untuk
merombak." Tulisan menjadi lebih kecil dan makin kecil, tangga menjadi
lebih tinggi dan semakin tinggi, kereta api menjadi semakin cepat dan semakin
cepat, orang bicara semakin pelan -- " waktu untuk merombak.” Tapi itu
sangat tepat. Kita seharusnya tidak melawan. Itu tidak buruk, itu baik. Tuhan
yang menentukannya, dan apapun yang kita pikirkan, akan terus seperti itu.
Itulah maksud dari tulisan ini.
Kemudian Penyelidik masuk kedalam keadaan jiwa, yang berfungsi untuk
berpikir, merasakan dan memilih, lingkungan social, dan semua hubungan dalam
hidup mengalir dari hal itu. Ayat 4:
ada waktu untuk
menangis, ada waktu untuk tertawa;
ada waktu untuk meratap;
ada waktu untuk menari;
{Pengk 3:4 RSV}
ada waktu untuk meratap;
ada waktu untuk menari;
{Pengk 3:4 RSV}
Semua hal diatas jika direnungkan sangat tepat. Tidak ada orang yang bisa
lari dari kesakitan dan penderitaan hidup, itulah yang dikatakan disini. Tuhan
menentukan hal itu untuk kita. Buktinya ketika AnakNya datang. Dia tidak
diberikan kehidupan yang indah dan menyenangkan, bebas dari pergumulan dan
kesakitan. Tidak, dia adalah, "seorang manusia yang menderita dan banyak
pergumulan," {Isa 53:3b}. Dalam dunia yang jatuh ini pasti ada saat kesakitan,
penderitaan dan tangisan.
Tapi juga ada waktu untuk tertawa, untuk bergembira dan senang. Ada waktu
untuk menangis, tapi ada juga waktu untuk menikmati peristiwa menggembirakan.
Yesus sendiri mengikuti perayaan pernikahan di Kana di Galilea. Dia masuk dan turut
menyediakan pesta.
Kemudian ada waktu “untuk membuang batu, dan waktu untuk mengumpulkan
batu," {Pengk 3:5a RSV}. Ada waktu untuk menghancurkan sesuatu, dan waktu
untuk membangunnya kembali. Hal ini berkaitan dengan struktur social kita,
hubungan kita dengan orang lain. Ada waktu ketika kita butuh memeluk orang lain
untuk menunjukan dukungan kita. Tapi ada waktu ketika kita harus menolak
memeluk mereka, karena dukungan kita akan disalahgunakan dan berhubungan dengan
yang jahat. Waktu-waktu itu datang dari Tuhan.
Enam ayat terkhir berkaitan dengan roh, keputusan didalam diri, komitmen
mendalam. Ada waktu untuk mendapat [pekerjaan, perkawinan, teman baru], dan ada
waktu untuk kehilangan," {Pengk 3:6a RSV}. Ada waktu dimana kita harus
mengurangi persahabatan, atau mengganti pekerjaan, dan kehilangan apa yang kita
miliki dimasa lalu. Itu semua wajar dan pasti waktu itu akan datang.
Ada waktu untuk menyimpan dan ada waktu untuk membuang," {Pengk 3:6b
RSV}. Ada nilai dan standar yang harus dikorbankan, sedangkan ada waktu untuk
membuang sesuatu – membersihkan atap, garasi, membuang baju lama, dll. Ini
kebiasaan dan perilaku yang benar. Kebencian harus dibuang. Sakit hati perlu
dimaafkan dan dilupakan.
Ada waktu berdiam dan ada waktu untuk bicara," {Pengk 3:7b RSV}. Ada
waktu dimana kita mengetahui sesuatu, gossip, dan kita seharusnya tidak
mengatakannya. Ada waktu kita harus bicara, ketika suatu hal yang kita simpan
akan menyebabkan seseorang celaka atau menunjukan kebenaran; waktunya untuk
bicara.
Ada waktu untuk mencintai dan waktu untuk membenci {Pengk 3:8a RSV}. Kapan
waktu untuk membenci ? Seperti Abraham Lincoln waktu dia pertama kali melihat
manusia dijual sebagai budak di New Orleans. Dia merasa kebencian muncul dalam
hatinya. Dia bertekad kalau ada kesempatan untuk menghancurkan perbudakan dia
akan lakukan. Kebencian Lincoln terhadap perbudakan sangat tepat. Ada waktu
untuk mengasihi, dimana kita melebarkan kasih kita kepada orang yang terluka,
orang yang ditolak, kesepian atau lemah
Ada waktu untuk perang dan damai {Pengk 3:8b RSV}. Kita harus mengingat hal
ini dalam menghadapi masalah sekarang ini. Ketika tiran melanggar hak manusia
itulah saatnya sebuah bangsa berperang. Tapi ada waktu dimana perang adalah
suatu hal yang salah, ketika tidak ada provokasi yang diijinkan untuk memicu
perang. Sampai mana diijinkan merupakan hal yang masih diperdebatkan secara
luas sampai sekarang ini.
Saya menekankan bahwa semua ini merupakan rencana Tuhan yang indah bagi
hidup anda. Masalahnya apakah itu juga rencana kita bagi masa depan kita. Jika
kita diberikan hak itu maka tidak ada kesenangan sama sekali dalam hidup kita.
Tapi itu akan menghancurkan kita. Tuhan tahu kalau manusia dilindungi dari
semua hal akhirnya dia susah menerima kenyataan hidup; mereka mementingkan diri
sendiri, jahat, dangkal, tidak memiliki prinsip. Tuhan mengirimkan hal ini
supaya kita bisa belajar. Segala sesuatu ada waktunya merupakan pesan dari
Penyelidik.
Tapi lebih dari itu, jika Tuhan memiliki waktu untuk setiap hal Dia juga
memiliki tujuan untuk semua hal, seperti yang dinyatakan bagian ini. Ayat 9:
Apakah untung pekerja
dari yang dikerjakannya dengan berjerih payah?
{Pengk 3:9 RSV}
{Pengk 3:9 RSV}
Apa yang tertinggal untuk kepuasan setelah rasa nikmat sudah sepenuhnya
dirasakan dari suatu pengalaman? Itulah pertanyaan Penyelidik dalam menyelidik
segala sesuatu. Dia sudah menanyakannya 3 kali dalam kitab ini. Jawabannya:
Aku telah melihat
pekerjaan yang diberikan
Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan dirinya.
{Pengk 3:10 RSV}
Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan dirinya.
{Pengk 3:10 RSV}
Kehidupan itu sendiri menyimpan rahasia. Maksud dari hal ini dibangun
dengan hati-hati, melalui pengujian yang dalam seperti yang sudah dilakukannya.
Sekarang dia memberikan jawabannya. Dia temukan 3 hal. Pertama,
Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya; {Pengk 3:11a RSV}
Kita sudah melihat hal itu. Segala sesuatu sangat menolong dan tepat bagi
kita, apa yang terlihat negative maupun positif. Ini bukan kutukan dan
halangan; itu semua berkat yang disediakan Tuhan.
Bahkan musuh kitapun merupakan suatu berkat. Saya menerima sebuah surat
dari teman pengusaha saya di Dallas, seorang yang sangat kritis, memberikan
pemikirannya seperti ini. Dia berkata bahwa ada 5 macam orang yang dia lihat
dalam hidup, “pahlawan, model, penasehat, bangsawan dan teman.” Katanya:
Saya tambahkan satu
lagi: musuh.
Mereka memiliki tempat yang sangat istimewa dalam hidup kita.
Pertama, mereka bisa menyediakan arti seperti orang miskin memberikan arti bagi
Bunda Teresa.
Musuh berada disisi yang berlawanan dalam hidup kita.
Kita menempatkan posisi kita terpisah dengan mereka, seperti terang dengan gelap.
Mereka mencari kedalaman kedewasaan kekristenan kita, membuka kepentingan diri kita, kebenaran diri dan kesombongan.
Mereka menyerang dan membuka motivasi kita, dan sering kita membuat musuh dengan kesalahan kita.
Perintah ini seperti pengukur kerohanian yang diletakan didalam jiwa kita.
Sangat menarik bahwa sosiolog dan sejarawan
Hart, meletakan perintah ini sebagai perbedaan besar antara
Kekristenan dengan semua agama yang lain.
Mereka memiliki tempat yang sangat istimewa dalam hidup kita.
Pertama, mereka bisa menyediakan arti seperti orang miskin memberikan arti bagi
Bunda Teresa.
Musuh berada disisi yang berlawanan dalam hidup kita.
Kita menempatkan posisi kita terpisah dengan mereka, seperti terang dengan gelap.
Mereka mencari kedalaman kedewasaan kekristenan kita, membuka kepentingan diri kita, kebenaran diri dan kesombongan.
Mereka menyerang dan membuka motivasi kita, dan sering kita membuat musuh dengan kesalahan kita.
Perintah ini seperti pengukur kerohanian yang diletakan didalam jiwa kita.
Sangat menarik bahwa sosiolog dan sejarawan
Hart, meletakan perintah ini sebagai perbedaan besar antara
Kekristenan dengan semua agama yang lain.
"Kasihilah musuhmu," kata Yesus {Matt 5:44, Luke 6:27}, karena
mereka berharga untuk anda. Mereka melakukan sesuatu yang sangat anda butuhkan.
Persoalan kita adalah kita memiliki konsep yang dangkal mengenai hal ini. Kita
ingin semuanya lancar dan menyenangkan. Lebih dari pada itu, kita ingin
mengatur, kita ingin mengurangi kata sakit atau penderitaan. Tapi Tuhan tidak
mengijinkan kita untuk mengambil tempatNya dan mengaturnya.
Ada irama kehidupan yang penulis duniapun bisa merasakannya. Buku berjudul, Passages , berbicara mengenai berbagai macam
pengalaman yang kita lalui waktu kita bertumbuh dalam hidup ini.
Hal kedua yang dipelajari Penyelidik dalam pencariannya,
………..bahkan Ia
memberikan kekekalan dalam hati mereka.
[ atau secara literal, "hati manusia "] {Pengk 3:11b
RSV}
[ atau secara literal, "hati manusia "] {Pengk 3:11b
RSV}
Ada kualitas dalam hidup, dalam kemanusiaan, yang tidak bisa dijelaskan
oleh pemikiran evolusi. Binatang tidak akan menjadi gelisah dan tidak puas
ketika kebutuhannya tidak dipenuhi. Perhatikan seekor anjing yang kenyang
didepan perapian di hari yang dingin. Dia bersama dengan keluarga,
menikmatinya, tidak kuatir tentang apapun. Letakan manusia pada posisi seperti
itu dan dengan segera ia akan merasa gelisah. Ada hal diluar penglihatan yang
membuat dia gelisah.
Pencarian yang tiada akhir untuk suatu jawaban yang tidak bisa kita rasakan
dengan kebutuhan fisik dan emosi adalah apa yang disebut “kekekalan dalam hati
manusia.” Agustinus berkata, “Engkau membuat DiriMu dan hati kita tidak tenang
sampai kita bersama dengan Engkau.” Manusia satu-satunya mahluk yang bisa
memuji. Apa yang membuatnya berbeda tidak bisa dijelaskan oleh prosedur
evolusi. Dia berbeda karena ingin melihat Tuhan. C.S. Lewis berkata, “Bapa kita
disurga menyediakan banyak penginapan yang indah bagi kita sepanjang
perjalanan, tapi Dia sangat memperhatikan agar kita tidak salah memilih
rumah." Ada keinginan untuk rumah, ada suatu panggilan yang dalam pada roh
manusia lebih daripada hidup. Sangat mengganggu kalau itu tidak dijalankan dalam
rencana Tuhan.
Hal ketiga yang dipelajari Penyelidik adalah masih adanya misteri:
...
Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan
Allah dari awal sampai akhir.
{Pengk 3:11c RSV}
Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan
Allah dari awal sampai akhir.
{Pengk 3:11c RSV}
Kita bertambah dalam pengetahuan, tapi kita menemukan bahwa kita tahu kalau
kita banyak tidak tahu. Bertambahnya pengetahuan meningkatkan kekaguman. Dalam
hikmat kedaulatan Tuhan kita tidak bisa menyelesaikan semua misteri. Seperti
yang dikatakan Paulus, "kita melihat melalui kaca yang gelap," {1 Cor
13:12 KJV}; kita menantikan hari dimana kita bisa melihatNya muka dengan muka.
Kita tidak bisa mengetahui semua jawaban dan misteri hidup. Itulah mengapa
Alkitab selalu berkata bahwa kita harus mempercayakan Firman Tuhan dalam
kehidupan yang tidak kita mengerti. Yesus mengatakannya berkali-kali bahwa
hiduplah beriman seperti anak kecil. Seorang anak kecil dalam tangan bapanya
tidak menyadari banyak hal yang sudah diketahui ayahnya. Tapi, berdiam dalam
tangan ayahnya, dia tetap tenang melihat misteri terungkap sewaktu dia
bertumbuh, percaya pada hikmat ayahnya. Itulah hidup beriman dan itulah yang
kita lakukan dalam pengalaman kita.
Dalam Ayat 12-15 kita belajar tujuan Tuhan dalam rencanaNya yang luar
biasa. Ada 3 hal yang ditemukan disini. Pertama,
Aku tahu bahwa untuk mereka
tak ada yang lebih baik dari pada bersuka-suka dan menikmati kesenangan dalam
hidup mereka;
{Pengk 3:12 RSV}
{Pengk 3:12 RSV}
Ya, setiap orang setuju dengan hal itu. Sama dengan yang dikatakan oleh
Iklan: “Jalani hidup dengan bersemangat. Anda hanya hidup sekali. Ambilah
kesempatan sekarang." Tentu saja. Penyelidik juga berkata demikian.
Kedua, dia berkata,
Dan bahwa setiap orang
dapat makan, minum dan menikmati kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu
juga adalah pemberian Allah.
{Pengk 3:13 RSV}
{Pengk 3:13 RSV}
Garis bawahi kata, “menikmati” Itulah yang ditemukan Penyelidik tidak bisa
dihasilkan manusia. Hal yang memberikan kesenangan sementara, tidak seterusnya.
Kebahagiaan sejati adalah anugrah Tuhan, yang juga keinginan Tuhan. Itulah apa
yang selama ini dimaksud oleh Penyelidik.
Betapa berbedanya gambaran hidup dibawah kedaulatan Tuhan yang biasa
dipikir orang! Saya melihat buku tentang sex yang berjudul, “Dibuat untuk
dinikmati” Itu betul. Tapi tidak hanya sex yang dibuat untuk dinikmati, semua
hal dibuat untuk dinikmati manusia. Jika anda pikir ada hal yang bisa
memberikan kenikmatan secara terus menerus anda salah. Rahasianya ada pada
pengetahuan akan hubungan dengan Tuhan yang menghasilkan kebahagiaan. Tuhan
menghendakinya juga. Kita tidak didalam genggaman Penguasa yang suka membunuh,
seperti pandangan kebanyakan orang terhadap Tuhan. Tuhan senang kalau manusia
bahagia.
Hal ketiga yang dikatakan Penyelidik adalah semuanya harus mengerti bahwa
Tuhan yang mengatur dan dia tidak akan mengubah rencananya bagi manusia. Ayat
14:
Aku tahu bahwa segala
sesuatu yang dilakukan
Allah akan tetap ada untuk selamanya;
itu tak dapat ditambah dan tak dapat dikurangi;
Allah berbuat demikian, supaya manusia takut akan
Dia, {Pengk 3:14a RSV}
Allah akan tetap ada untuk selamanya;
itu tak dapat ditambah dan tak dapat dikurangi;
Allah berbuat demikian, supaya manusia takut akan
Dia, {Pengk 3:14a RSV}
Tuhan dengan kedaulatannya membuat rencana hidup yang tidak bisa kita
halangi. Dia melakukannya supaya menusia takut akan Dia.
Diseluruh Alkitab kita membaca bahwa "Takut akan Tuhan adalah
permulaan pengetahuan," {Psa 111:10, Prov 9:10}. Sampai manusia mengenali
dan percaya pada hikmat Tuhan dia tidak bisa mulai takut akan Tuhan. Takut ini
bukan dalam arti ketakutan pada Tuhan, tapi hormat padaNya. Jika anda mencoba
hidup tanpa pengenalan akan Tuhan, akhirnya anda akan temukan, seperti yang
ditemukan oleh Penyelidik sendiri, kekosongan, tidak puas dan gelisah, perasaan
bahwa hidup itu menyedihkan dan tidak ada arti. Rahasia hidup ada dihadapan
Tuhan.
Semua pergumulan hidup yang ada berasal dari diri kita yang ingin seperti
Allah, ingin mengatur hal yang terjadi dengan kita. Itu juga yang dilakukan
orang Kristen. Ketika Tuhan menolaknya kita bersungut-sungut dan merengut dan
menjadi marah kepadaNya. Kita membuang iman kita dan berkata, “Untuk apa ? saya
sudah mencobanya dan tidak berhasil." Pernyataan yang bodoh! Tuhan tidak
akan menyerahkan hakNya. “Tidak ada yang bisa ditambahkan, dan diambil darinya
– Tuhan sudah membuatnya teratur supaya menusia takut akan Dia."
Ini diajarkan kepada kita berulang kali. Ayat 15:
Yang sekarang ada dulu
sudah ada, dan yang akan ada sudah lama ada;
dan Allah mencari yang sudah lalu.
{Pengk 3:15 RSV}
dan Allah mencari yang sudah lalu.
{Pengk 3:15 RSV}
Terjemahan yang lebih baik dari kalimat terakhir adalah, “Tuhan
mengembalikan apa yang sudah lewat."
Disini maksud Penyelidik adalah pelajaran hidup diberikan berulang kali.
Kita sepertinya tidak belajar hal ini dengan baik. Saya telah belajar satu hal
dalam hidup dan berkata, “Tuhan, saya sudah melihat tujuanMu. Saya
mengetahuinya sekarang. Engkau tidak perlu mengulanginya lagi.” Dalam
perjalanan hidup saya, saya membuat kesalahan yang sama. Suatu peristiwa yang
saya ingat sebagai pelajaran prinsip untuk hidup. Saya menghadap Tuhan dan
berkata, “ Tuhan, saya seorang yang lambat mengerti. Bersabarlah dengan aku.”
Tuhan berkata, “Aku mengerti. Aku bersabar dengan engkau dan mengajarkanmu hal
ini terus menerus sampai kamu mengerti.” Apakah anda mengalami hidup yang
seperti itu? Penyelidik mengatakan bahwa dia juga harus belajar hal ini.
Itulah maksud Penyelidik. Tuhan ingin kita belajar rahasia kebahagiaan.
Kebahagiaan tidak akan datang dari banyaknya pengalaman. Mereka hanya akan
mendapat kenikmatan sementara tapi bukan kebahagiaan abdi.
Gantungan yang ada pada dinding tempat tidur saya, yang sering saya baca
setiap pagi berbunyi,
Pemikiran yang tidak
layak dipikir Bukanlah pikiran Tuhan.
Tidak ada penglihatan yang layak dilihat Kecuali dilihat melalui mataNya
Tidak ada nafas yang ditarik Tanpa rasa terima kasih padaNya
Yang adalah sumber nafas itu.
Tidak ada penglihatan yang layak dilihat Kecuali dilihat melalui mataNya
Tidak ada nafas yang ditarik Tanpa rasa terima kasih padaNya
Yang adalah sumber nafas itu.
Ayat 16 dari pasal 3 memulai suatu bagian yang berlanjut sampai pasal 5,
yang berisi penolakan dari pendapat yang dikemukakan oleh Penyelidik. Saya
tidak membahas semuanya sekarang, tapi akan membahas salah satunya yang muncul
di pasal 3.
Seseorang berkata, “tunggu sebentar. Anda berkata bahwa Tuhan memiliki
rencana yang indah bagi hidup saya, dan Dia adalah Tuhan yang adil, tapi minggu
lalu saya mencari keadilan di pengadilan dan saya mengalami semua menentang
saya; yang saya dapatkan adalah ketidak adilan. Bagaimana anda menjawab hal itu
dengan “rencana indah buat hidup saya?” Penyelidik menjawab hal itu, Ayat 16:
Ada lagi yang kulihat di
bawah matahari: di tempat pengadilan, di situpun terdapat ketidakadilan, dan di
tempat keadilan, di situpun terdapat ketidakadilan.
{Pengk 3:16 RSV}
{Pengk 3:16 RSV}
Pengadilan manusia dibuat untuk memperbaiki ketidakadilan, tapi mereka
sering diliputi oleh kejahatan dan ketidak adilan. Baru minggu lalu saya
menyaksikan suatu kasus dimana seorang pengusaha sedang dihancurkan oleh suatu
maneuver legal. Semuanya tahu itu tidak benar, tapi karena legalitas yang ada
tidak ada seorangpun yang bisa memperbaiki masalah. Keadilan seperti itulah
yang menciptakan kemarahan dan frustasi dalam hati banyak orang. Orang berkata,
“Apa maksud anda dengan saya harus menerima kalau hal itu dari Tuhan?”
Penyelidik menjawab dan mengatakan bahwa ada 3 hal yang ingin diperlihatkan
pada kita. Pertama,
Berkatalah aku dalam
hati: "Allah akan mengadili baik orang yang benar maupun yang tidak adil,
karena untuk segala hal dan segala pekerjaan ada waktunya."
{Pengk 3:17 RSV}
{Pengk 3:17 RSV}
Walaupun ada ketidakadilan, itu bukan akhir cerita. Tuhan mungkin
memperbaikinya suatu waktu, dan jika Dia tidak melakukannya pada saat itu, Dia
tetap memperbaikinya pada waktu yang lain. Alkitab berbicara mengenai waktu
yang ditetapkan Tuhan dimana semua motivasi terselubung akan diuji, dimana “hal
diucapkan ditempat tersembunyi akan diteriakan diatas rumah " {cf, Matt
10:27, Luke 12:3}, dan keadilan akan menang. Inilah yang dikatakan Alkitab.
Ketidakadilan ada batasnya.
Kedua,
Tentang anak-anak
manusia aku berkata dalam hati: "Allah hendak menguji mereka dan
memperlihatkan kepada mereka bahwa mereka hanyalah binatang."
{Pengk 3:18 RSV}
{Pengk 3:18 RSV}
Dengan kata lain, ada kebinatangan yang dari situ muncul ketidakadilan
manusia. Sesuatu dalam diri manusia yang membuatnya menerkam teman atau
tetangganya?
Program TV, The People's Court , waktu lalu menayangkan kasus seorang wanita muda yang marah pada teman
sekamarnya yang sudah dikenalnya bertahun-tahun. Yang dalam kemarahannya
menuangkan gula kedalam tangki gas temannya, yang kemudian menghancurkan mesin
mobil. Hakim tertarik dengan semangat dendam wanita muda berkelakuan jahat
namun menarik ini. Ada kebinatangan dalam setiap kita. Diletakan dalam situasi
dimana kita menderita dan bertindak jahat. Tuhan mengijinkan keadaan tertentu
untuk menunjukan kepada kita bahwa kita semua memiliki hal itu.
Kita seperti binatang, kata Penyelidik. Ayat 19:
Karena nasib manusia
adalah sama dengan nasib binatang, nasib yang sama menimpa mereka;
sebagaimana yang satu mati, demikian juga yang lain.
Kedua-duanya mempunyai nafas yang sama, dan manusia tak mempunyai kelebihan atas binatang, karena segala sesuatu adalah sia-sia.
Kedua-duanya menuju satu tempat;
kedua-duanya terjadi dari debu dan kedua-duanya kembali kepada debu.
{Pengk 3:19-20 RSV}
sebagaimana yang satu mati, demikian juga yang lain.
Kedua-duanya mempunyai nafas yang sama, dan manusia tak mempunyai kelebihan atas binatang, karena segala sesuatu adalah sia-sia.
Kedua-duanya menuju satu tempat;
kedua-duanya terjadi dari debu dan kedua-duanya kembali kepada debu.
{Pengk 3:19-20 RSV}
Manusia lemah, keberadaannya sementara. Seperti binatang, kita memiliki
hidup yang singkat didunia ini. Ketidakadilan mempertajam kenyataan bahwa kita
tidak memiliki hidup yang benar, jujur dan adil dihadapan Tuhan. Kita mati
seperti binatang dan tubuh kita habis seperti binatang. Dari sudut pandang
manusia tidak ada bedanya. Itulah yang dikatakan Penyelidik dalam Ayat 21:
Siapakah yang
mengetahui, apakah nafas manusia naik ke atas dan nafas binatang turun ke bawah
bumi.
{Pengk 3:21 RSV}
{Pengk 3:21 RSV}
Itu bukan pertanyaan yang sebenarnya, seperti yang dinyatakan dalam tulisan
ini. Seharusnya dibaca: “Siapa yang tahu kalau roh manusia naik dan roh
binatang turun kebawah."
Hal itulah yang hanya bisa dinyatakan oleh wahyu. Pengalaman bukannya sama
sekali tidak menolong disini. Dari sudut manusia, manusia dan anjing yang mati
terlihat sama kalau dilihat dari apa yang terjadi. Tapi dari sudut ilahi bukan
itu persoalannya. Walau kita mati seperti binatang, roh manusia naik keatas
sementara roh binatang turun kebawah. Berikutnya Penyelidik dengan positif
menyatakan bahwa roh manusia kembali kepada Tuhan yang memberi, tapi roh
binatang habis. Ketidakadilan timbul dari kebinatangan kita, dan rencana Tuhan
bagi kehidupan akan membongkarnya.
Akhirnya dia menyimpulkan dalam Ayat 22:
Aku melihat bahwa tidak
ada yang lebih baik bagi manusia dari pada bergembira dalam pekerjaannya, sebab
itu adalah bahagiannya.
[Tapi ingat, kebahagiaan hanya datang dari Tuhan.
Kemudian dia menambahkan pertanyaa] Karena siapa akan memperlihatkan kepadanya apa yang akan terjadi sesudah dia?
{Pengk 3:22 RSV}
[Tapi ingat, kebahagiaan hanya datang dari Tuhan.
Kemudian dia menambahkan pertanyaa] Karena siapa akan memperlihatkan kepadanya apa yang akan terjadi sesudah dia?
{Pengk 3:22 RSV}
Dia tidak menjawab pertanyaan itu disini; dia membuatnya mengambang.
Jawabannya tentu saja hanya Tuhan yang bisa menolong kita mengerti apa yang
terbentang dalam hidup.
Hal indah yang bisa didapat dari bagian Alkitab ini adalah kebenaran yang
Tuhan ingin kita pelajari dalam menghadapi hidup dengan cara mengucap syukur
dalam segala situasi, seperti yang dikatakan Alkitab. Mengetahui bahwa semua
datang dari Bapa yang bijaksana. Walaupun keadaan membawa kesakitan dan
kesenangan, itu merupakan pilihannya bagi kita. Bersyukur ditengah kesakitan
membuat kebahagiaan mungkin ada.
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking