Woensdag 09 Julie 2014


KABUPATEN PUNCAK JAYA

SEKDA KABUPATEN PUNCAK JAYA BPK YUNNI WONDA MEMATIKAN SDM PUNCAK JAYA 



KATAN PELAJAR DAN MAHASISWA  PUNCAK JAYA  SE-JAWA DAN BALI PADA UMUMNYA   DI LUAR PAPUA  KECEWA TERHADAP KEBIJAKKAN SEKDA KABUPATEN PUNCAK JAYA.
Dalam pertemuan ikatan pelajar dan mahasiswa puncak jaya se jawa timur menilai kebijakan bapak Yunni wonda selaku Sekda Kab.puncak jaya,  Dalam mennggani beasiswa untuk mahasiswa asal kabupaten puncak jaya se indonesia sangat tidak baik .  karena tidak  berdasarkan SK dan data mahasiswa yang sudah dikirim oleh setiap koordinator wilayah maupun BPH yang ada di setiap kota studi se-indonesia.

Aturan sudah jelas dan kami mahasiswa/i asal puncak jaya sudah tahu bagaimana cara dalam menanggani beasiswa tersebut. mekanisme penanganan daripada kesejateraan mahasiswa ini bukan tanngung jawabya bapak sekda untuk terlibat dalam pembagian dana tersebut. Karena kami sudah mengetahui bahwa yang berhak untuk mengatur itu adalah DINSOS bukan sekda.
Boleh pemimpin mengambil kebijakkan apabila program tersebut tidak berjalan dengan baik, namun semua kebujakkan itu ada mekanisme kerjanya, masa seorang pemimpin terlibat dilapangan dan tidak sepenuhnya mempercayakan kepada pihak-pihak yang sudah mengurus selama ini. Seorang pemimpin harus menjadi fungsi kontrol bukan pelaksana.

Apakah seorang Sekda tidak mempunyai pengawai atau staf lainya yang bisa melakukan ini?, bapak sekda dengan jelas mengambil kebijakkan dalam menggurus dana kesejahteraan mahasiswa ini. hal ini sangat memaluhkan semua tindakan sebelum diambil tanya dulu jangan karena engkau seorang pejabat daerah sewenang-wenang mengambil kebijakkan dan memutuskan.

Kami sudah pernah bertemu  dengan Bpk Bupati puncak jaya  dan berjanji akan memperbaiki sistem dalam pengelolaan dana kesejahteraan ini, namun sekarang terjadi bukannya peningkatan dalam pekerjaan malah hancur, dan lebih herannya lagi seorang sekertaris daerah (SEKDA) yang terllibat.

Sekda kabupaten puncak jaya adalah orang asli puncak jaya yang seharusnya peduli akan daerah dan berpikir bagaimana cara memajukkan daerah dengan segala sisi. Sebagai SEKDA bekerja bukan membangun sumber daya manusia (SDM) puncak jaya itu sendiri melainkan mematikan potensi SDM yang sekarang sedang berkembang ini.
"TOLONG KEDEPAN  JANGAN SOK KARENA PEJABAT TAPI BERTANYA BAGAIMANA CARA KERJA YANG BENAR" karena orang-orang seperti ini akan mematikan sumber daya manusia yang ada di puncak jaya.

Dan  kami menghimbau kepada para pengurus jangan menjadi pengikut pikiran yang tidak membangun seperti ini, para pengurus BPH dan KORWIL asal puncak jaya se Indonesia harus tegas dan berdiri pada pendirianya untuk berjuang demi teman kalian yang sudah mempercayakan kalian untuk mengurus nasib mereka. Kami mengharapkan semoga hal seperti ini tidak terulang lagi.( by Roby telenggen )

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking